Jumat, 15 Januari 2016

IKLAN-IKLAN JAMAN BAHEULA

Iklan akan selalu ada seiring dengan peradaban manusia. Berikut ini adalah iklan-iklan yang cukup populer di jamannya, meskipun pada saat itu kita belum terlahir. Namun setidaknya cukup memberi gambaran betapa ada keceriaan pada masa-masa lalu.
Selengkapnya...

Kamis, 14 Januari 2016

Mendirikan shalat di negeri non Muslim

Sholat Jum'at di Gedung Putih Washington, Amerika Serikat 
Sholat Jum'at di Prancis Sholat Jum'at di Rusia  
Sholat Idul Adha di China Selengkapnya...

MAKIN GEMUK MAKIN OK


Tak selamanya bagi wanita memiliki tubuh extra besar adalah merupakan masalah. Jika di banyak tempat tubuh langsing adalah suatu nilai kecantikan wanita, maka di negara Mauritania malah sebaliknya. Maka tak heran jika wanita di sana terobsesi untuk menjadi gemuk. Dimanakah Mauritania? Bila kita membuka peta benua Afrika maka kita akan mendapatinya, ya memang Mauritania adalah bagian dari wilayah di Afrika.  
Seperti halnya negara-negara di Afrika yang mana urusan makanan adalah bukan suatu perkara yang mudah, maka proses untuk penggemukan wanita juga merupakan perjuangan yang berat. Hal ini membuat banyak wanita dari usia anak-anak sudah dijejali berbagai makanan untuk menambah berat badan. Itu semua karena pria di Mauritania hanya mau menikah dengan gadis gemuk, alasannya disamping simbol kecantikan ternyata gemuk juga simbol kemakmuran!. 

Sedihnya, para orang tua di Mauritania memaksa anak-anak perempuan mereka untuk menjadi gemuk dengan cara yang berbahaya. Mereka terus menerus diberi karbohidrat dan lemak, sehingga mengalami obesitas. Tidak hanya itu saja, setelah para perempuan mencapai usia sudah pantas menikah maka mereka akan dikirim ke tempat penambahan lemak di sebuah padang gurun. Di sana mereka akan diberi 15.000 kalori setiap harinya. Tubuh mereka pun menjadi gemuk dan cenderung tidak sehat. 

Prosesnya...
 

Akhirnya beginilah hasilnya..  

atau yang begini jadinya! Selengkapnya...

Rabu, 13 Januari 2016

METODA PENGOBATAN MENURUT RASULULLAH


THIBBUN NABAWI, mungkin kita sudah sering mendengarnya. thibbun nabawi metode pengobatan yang dijelaskan oleh Nabi kepada orang yang mengalami sakit tentang apa yang beliau ketahui berdasarkan wahyu. 

Metode pengobatan ini sangat myakinkan untuk menjadi sebab kesembuhan, sedangkan pengobatan lain lebih banyak merupakan hipotesis (dugaan). Pengobatan ini bersandar kuat kepada akidah Islamiyah yang menyatakan bahwa Allah adalah pemilik alam semesta ini, bahwa di tangan Allah terletak kesembuhan. Dia yang memberikan kesembuhan kepada manusia. 

Ketika Ibrohim mengatakan, “Jika aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku” (Asy-Syu’aro’ [26]: 80), tidak lain pernyatan ini merupakan penegasan tentang hakikat dan akidah yang seyogyanya tidak hilang dari hati setiap muslim. Pengobatan Nabawi sifatnya pasti, qoth’i, dan ilahi, bersumber dari wahyu, pelita kenabian, dan kesempurnaan akal. Adapun pengobatan lainnya kebanyakan berlandaskan pikiran, dugaan, dan percobaan-percoban. 

Memang tidak perlu dibantah bahwa banyak orang sakit yang tidak merasakan manfaat pengobatan Nabawi, karena yang bisa mendapatkan pengobatan Nabawi adalah siapa yang mau menerimanya dengan percaya dan yakin akan diperolehnya kesembuhan. Nabi juga menegaskan bahwa Allah memberikan kesembuhan kepada siapa yang mengupayakan sebab-sebabnya, dengan syarat hendaklah ia meyakinkan bahwa obat merupakan sebab semata, obat sendiri tidak memiliki kemampuan alamiah untuk menyembuhkan, kecuali bila Allah menghendaki hal itu. Maka, kita berkewajiban mengupayakan sebab-sebab, karena Nabi memerintahkan dan melaksanakannya. 

Ketika sakit, beliau berobat. Di samping itu, kita juga harus memiliki sifat sabar, karena bersabar terhadap penyakit berpahala surga, sebagaimanaterdapat dalam hadits tentang seorang wanita yang terkena penyakit ayan. Ia menerima dan bersabar terhadap penyakit itu dengan harapan mendapat pahala surga.(bersambung)
Selengkapnya...