Kamis, 24 Maret 2011
5 Minuman Alami Penawar Racun Dalam Tubuh
1. Air putih
Dr Poonam Rathod, pakar kesehatan, mengatakan, konsumsi air putih secara teratur sesuai kebutuhan tubuh mampu membersihkan sistem pencernaan, serta menghilangkan racun dan sisa-sisa makanan yang menempel di usus. Ini membuat tubuh dan perut bersih dari limbah makanan.
2.Air kelapa segar
Cairan ini bisa mendetoksifikasi tubuh secara alami. Selain membersihkan saluran pencernaan, minum air kelapa akan meningkatkan kekebalan tubuh dan bermanfaat menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
3. Jus Labu
Jus labu adalah obat alami yang sangat baik bagi mereka yang penderita masalah pencernaan dan keasaman. "Ini karena sifat basa-nya. Serat dalam sebotol jus labu juga menyembuhkan masalah pencernaan," kata Dr Rathod.
4. Teh hijau
Teh hijau adalah merupakan antioksidan alami yang mengandung polifenol, sehingga membantu meregulasi glukosa dalam darah. "Polyphenol menghambat pergerakan glukosa ke dalam sel-sel lemak, dan mencegah mereka memasuki aliran darah," jelas Dr Rathod.
5. Jus jeruk
Adalah sumber vitamin C, yang dikenal untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Jeruk kaya flavonoid, antioksidan, yang melindungi sistem kekebalan tubuh manusia dengan bertindak melawan kuman dan bakteri yang menyebabkan penyakit.
Sebagai tips, minuman detoksifikasi ini akan lebih baik jika dikonsumsi sebelum sarapan. Dengan cara seperti ini proses detoksifikasi akan berjalan dengan baik dan Anda bisa merasakan manfaat kesehatannya. Selengkapnya...
Kisah Percintaan Ratu dan Pemuda Muslim
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Ini kisah nyata. Bukan seperti kisah di novel-novel romansa. Ratu Inggris, Victoria, yang berkuasa dari 1837-1901 ternyata menjalin hubungan asmara dengan pelayannya asal India bernama Abdul Karim, yang beragama Islam!
Kisah unik ini ditemukan secara tidak sengaja oleh pengarang kelahiran India, Shrabani Basu. Menurut Basu, kisah ini sengaja ditutup-tutupi oleh Kerajaan Inggris. Ketika Victoria meninggal dunia pada 1901, anaknya Raja Edward VII memerintahkan seluruh surat dan fotografi yang menghubungkan Victoria-Karim dihancurkan.
Untungnya, Karim memiliki buku harian yang sempat ia selundupkan ketika ia dipecat dari Kerajaan Inggris. Buku ini jatuh ke tangan Basu, tahun lalu. Diberikan oleh salah satu kerabat Karim, Begum Qamar Jehan. Bersama dengan buku itu, terdapat pula sejumlah foto yang menunjukkan Victoria-Karim.
Berikut kisah uniknya, seperti dikutip dari the National:
Karim adalah pemuda asal Agra, India. Ia dibawa ke Inggris pada 1887. Ia disebut sebagai 'Hadiah dari India untuk Inggris'. Sebelumnya Victoria memang ingin ada pelayan khusus India untuk melayani seorang ratu India yang berkunjung ke Inggris.
Ratu Victoria dan Abdul Karim.
Setahun di Inggris, karir Karim melesat. Dia menjadi salah satu pelayan dan orang penting di dalam rumah tangga Istana. Ia menjadi anak kesayangan Victoria. Banyak orang dari pemerintahan dan anggota keluarga kerajaan yang iri dengan karirnya.
Di satu kesempatan, Perdana Menteri Inggris Lord Salisbury bahkan harus mengintervensi keputusan Victoria. Ratu ingin menganugerahkan Karim gelar ksatria Inggris, namun ditolak Salisbury. Akhirnya Karim mendapat gelar 'Companion of the Order of the Indian Empire' dan gelar 'Commander of the Royal Victorian Order'.
Karim datang ketika Victoria sedang berduka atas kematian John Brown. Brown adalah salah satu pelayan favorit Ratu, yang juga kemungkinan salah satu kekasihnya. Suami Victoria, Pangeran Albert, meninggal pada 1861.
"Victoria mengirim surat ke Karim yang menunjukkan kasih sayang. Ia menulis dalam surat itu 'dari Ibumu yang sangat menyintaimu' atau 'dari sahabatmu' atau malah di beberapa kesempatan ada surat yang dikirim dengan tanda kecupan sang Ratu. Ini sangat jarang pada saat itu," kata Basu.
"Hubungan mereka sangat bergairah, tidak diragukan lagi. Hubungan mereka bisa dikatakan dalam berbagai lapisan, ada hubungan ibu-anak, ada hubungan pria India-perempuan Inggris, macam-macam," sambung Basu.
Apakah hubungan keduanya cinta? Basu masih ragu mengatakannya. Sebab saat itu Karim sudah menikah dan Victoria tampak ingin sendiri. Namun gosip di Kerajaan waktu itu sempat memuncak ketika Karim dan Victoria bermalam bersama di salah satu rumah peristirahatan di dataran tinggi Skotlandia.
Selain sebagai pelayan, Karim juga mengajari Victoria bahasa Urdu, Hindi, dan masalah-masalah India. Karim selalu ikut dalam rombongan kerajaan. Dia diberikan rumah mewah di Inggris dan di India. Bahkan ia memiliki menu khusus, kare, setiap hari di Istana.
Karim pun naik jabatan. Dari pelayan menjadi sekretaris Ratu. Kenaikan jabatan itu membuat pihak rumah tangga Istana makin gusar. "Aku sangat mengagumi Karim," kata Victoria suatu waktu kepada menantunya, Louisse, Duchess of Cornwall di 1888. "Karim itu pria yang lembut, baik, dan pengertian. Dia membuatku merasa nyaman," kata Victoria.
"Yang terjadi saat itu adalah Karim sangat berpengaruh terhadap Victoria. Bahkan Karim bisa mempengaruhi kebijakan politik Inggris terkait India. Ini sangat menakjubkan. Ketika Inggris di masa jaya-jayanya, ada pemuda Muslim yang menduduki posisi penting di Kerajaan Inggris yang bisa mengubah kebijakan," kata Basu.
Menurut Basu, hubungan Victoria-Karim menjadi sangat heboh. Bahkan lebih heboh dari hubungan Victoria-Brown. Ini membuat putra Victoria, Raja Edward VII sangat tidak senang. Ketika Victoria wafat, Edward memecat Karim dan memulangkannya ke India. Selengkapnya...
Hoegeng: Kisah "Polisi Baik" dalam Kekuasaan Otoriter
SETIAP berbicara mengenai bagaimana seharusnya model polisi yang ideal, orang akan menunjuk seorang tokoh: Hoegeng Iman Santoso. Sejauh ini, tak pernah ada yang menyangkal. Tetapi, barangkali Hoegeng Iman Santoso itu seorang ‘polisi baik’ yang berada di zaman yang ‘salah’.
‘The good’ akan selalu dikenang dan kisahnya akan dituturkan berulang-ulang. Namun sejarah dalam konteks Indonesia merdeka, sampai kini, menunjukkan betapa ‘the good’ dan segala kebaikan yang diwakilinya senantiasa dikalahkan oleh ‘the bad’ dan kumpulannya yang makin hari makin unggul lahir batin.
Ketika beberapa tahun yang lalu, Panglima Angkatan Kepolisian RI (1968-1971), Komisaris Jenderal Hoegeng Iman Santoso berpulang menemui-Nya, pers dan sejumlah orang yang pernah dekat dengannya, menuliskan dan membuat kita ingat bahwa bangsa ini pernah mempunyai seorang polisi yang baik, bahkan mungkin yang terbaik dari yang pernah ada.
Chris Siner Key Timu mengutip guyonan dari tengah masyarakat bahwa di Indonesia “hanya ada dua polisi yang tidak bisa disuap, yaitu Polisi Hoegeng dan polisi tidur”. Sedang sejarahwan dari LIPI, Asvi Warman Adam, dua pekan sebelum Hoegeng meninggal sempat menulis (Kompas, 1 Juli 2004) bahwa dalam masa transisi menuju tegaknya hukum di negara ini, ia adalah seorang tokoh Indonesia yang patut diteladani. Dan menurut Rosihan Anwar, Hoegeng adalah manusia jujur, adil dan setia pada prinsip etik yang dianutnya.
Tak ada yang salah tentang kejujuran, kebaikan dan keteladanan Hoegeng. Tapi sungguh tragis, seorang ‘terbaik’ seperti Hoegeng sekalipun ternyata tak mampu menghadapi benturan keburukan dari dua masa kekuasaan otoriter –masa Soekarno maupun masa Soeharto– di dalam mana ia turut serta sebagai abdi negara.
Di masa kekuasaan Soekarno ia memegang beberapa jabatan cukup penting, seperti misalnya Kepala Jawatan Imigrasi RI (diangkat 27 Desember 1960) dan naik pangkat menjadi Brigadir Jenderal Polisi 1 Desember 1964. Lalu, pada 19 Juni 1965, diangkat Soekarno sebagai Menteri Iuran Negara.
Hubungannya dengan Soekarno cukup dekat. Agaknya karena itulah ia enggan dan sungkan untuk mengeritik sikap-sikap otoriter Soekarno, meskipun ia mempunyai begitu banyak kesempatan bertemu langsung dengan Soekarno. Ia pun lebih banyak disibukkan untuk mengajukan pembelaan diri langsung kepada Soekarno, karena setiap kali ia diserahi tugas baru, isu kedekatannya dengan PSI selalu dimunculkan. Ia tak pernah sempat mengkomplain Soekarno tentang pengaruh negatif PKI dalam kekuasaan negara dan politik sebagai salah satu partai yang menganut paham otoriter.
Ketakberdayaan di depan Soekarno –yang memang dialami oleh hampir semua tokoh di masa itu– membuat Hoegeng yang pada dasarnya jujur, memilih untuk menjalankan kejujuran sebatas yang ia mampu dan sanggup ia jangkau. Ia menolak suap untuk dirinya dan memelihara kesederhanaan (gemar naik sepeda ke mana-mana dan tak ikutan main golf).
Dalam masa peralihan, Juni 1966, ia diangkat menjadi Menteri Sekretaris Kabinet Inti/Presidium Kabinet Dwikora yang diperbaharui. Setelah melalui jabatan Deputy Panglima Angkatan Kepolisian, akhirnya ia menjadi Panglima Angkatan Kepolisian – yang waktu itu masih tergabung sebagai salah satu angkatan dalam ABRI– 5 Mei 1968. Banyak pembersihan internal yang dilakukannya dalam tubuh kepolisian, tapi harus diakui ia tidak berhasil membuat kepolisian menjadi lebih baik.
Ada beberapa peristiwa yang ia terbentur, satu dan lain hal karena keraguannya untuk lebih tegas dalam menghadapi tekanan pengaruh kekuasaan yang kala itu sudah menjelma menjadi otoriter.
Saya ingin meminjam beberapa catatan peristiwa yang membuat seorang ‘polisi baik’ seperti Hoegeng sekalipun ‘tak berdaya’, seperti yang saya tuliskan dalam buku “Menyilang Jalan Kekuasaan Militer Otoriter – Gerakan Kritis Mahasiswa Bandung di Panggung Politik Indonesia 1970-1974” (Penerbit Kompas, Juni 2004).
Tiga benturan kekuasaan
Setidaknya ada tiga kasus besar di mana Jenderal Hoegeng terbentur:
Peristiwa 6 Oktober 1970, Kasus Pemerkosaan Gadis Sum Kuning di Yogya pada 21 September 1970 dan Penyelundupan mobil oleh Robby Tjahjadi melalui Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma tahun 1971. Selain itu, dua peristiwa lain yang juga cukup menarik perhatian di masa kepolisian dipimpin Hoegeng adalah masalah kewajiban penggunaan helm bagi pengendara sepeda motor serta kasus Gadis Ismarjati (mahasiswi IKIP yang tewas tertabrak oleh putera seorang pengusaha kaya).
Dalam Peristiwa 6 Oktober 1970, seorang mahasiswa ITB bernama Rene Louis Coenrad tewas karena pengeroyokan oleh sejumlah Taruna Akabri Kepolisian yang akan lulus sebagai perwira baru Angkatan 1970. Pengeroyokan itu sendiri adalah buntut insiden antara mahasiswa dan taruna di lapangan sepakbola ITB, setelah kesebelasan taruna kalah 0-2 dari kesebelasan mahasiswa. Padahal pertandingan sepakbola itu sendiri justru dimaksudkan untuk mencairkan ketegangan hubungan mahasiswa dengan taruna yang dianggap overacting tatkala ikut dalam operasi pemberantasan rambut gondrong di Bandung.
Insiden 6 Oktober 1970 itu memicu kemarahan mahasiswa Bandung yang memang telah terakumulasi kejengkelannya oleh serentetan ekses perilaku kalangan militer. Peristiwa itu lalu membangkitkan gerakan kesadaran hak-hak sipil dan menjadi gugatan politik pertama terhadap peranan sosial politik ABRI.
Taruna Angkatan 1970 itu sendiri adalah produk pertama Akabri Kepolisian yang telah diubah dari akademi kepolisian biasa menjadi akademi kepolisian dengan kurikulum militer. Sejak itu, kepolisian telah memasuki kultur baru yang militeristik dengan ciri khas kekerasan.
Jenderal Hoegeng yang semula diapresiasi sebagai ‘polisi idaman’ sempat dipertanyakan integritasnya oleh para mahasiswa dan banyak kalangan kritis di masyarakat. Karena, pimpinan kepolisian waktu itu tampak tidak jelas dalam penyelesaian kasus hukum peristiwa tersebut. Upaya mencari kebenaran tampaknya tersandung.
Fakta lapangan menunjukkan bahwa para tarunalah yang melakukan pengeroyokan yang sangat tak berperikemanusiaan, dan kemudian Rene tewas dengan tubuh remuk redam serta tembusan peluru. Tapi fakta itu diyakini telah diputarbalikkan dan sebagai akibatnya seorang bintara brimob bernama Djani Maman Surjaman dikorbankan dan dihukum dalam peradilan Mahkamah Militer yang dengan cepat diadakan.
Sementara itu, hanya 8 taruna yang diajukan sebagai terdakwa dalam pengadilan berikutnya di Mahkamah Militer, jauh waktunya setelah peristiwa. Itu pun, mereka semua ‘diselamatkan’ karena beberapa di antaranya adalah putera para jenderal (polisi).
Hoegeng agaknya tak berdaya mengatasi keunggulan subjektivitas intern di tubuh institusi yang dipimpinnya dan ‘kebijakan’ pimpinan ABRI yang lebih mengutamakan menyelamatkan lapisan perwira polisi baru hasil kurikulum militer.
Dalam perkembangannya kemudian, taruna Angkatan 1970 itu cukup berperanan dalam tubuh kepolisian. Beberapa di antara mereka sempat menjadi Kapolri maupun Kapolda serta berbagai jabatan strategis kepolisian, sebelum tampilnya Jenderal Dai Bachtiar, Jenderal Sutanto dan Jenderal Hendarso Danuri sebagai pucuk tertinggi kepemimpinan Polri. Kebenaran sejati dari peristiwa 6 Oktober 1970 itu masih terkubur hingga kini.
Kekecewaan kepada pimpinan kepolisian dengan demikian bertumpuk dengan kekecewaan karena peristiwa Sum Kuning yang terjadi setengah bulan sebelumnya, 21 September 1970. Gadis dusun dari pinggiran Yogya ini pada malam hari tanggal 21 itu diperkosa secara brutal oleh sejumlah pemuda bermobil dan kemudian dicampakkan begitu saja.
Pers kala itu memberitakan para pemerkosa adalah kalangan keturunan bangsawan dan putera perwira militer. Polisi menangani peristiwa itu dengan cara yang amat mengherankan. Gadis lugu berusia 16 tahun, penjual telur, bernama Sum Kuning yang adalah korban pemerkosaan itu malah ditangkap oleh polisi dengan tuduhan menyebarkan kabar bohong. Dalam pemeriksaan polisi, Sum Kuning ditekan untuk mengakui satu versi baru bahwa ia tidak diperkosa melainkan melakukan hubungan seks dengan penjual bakso bernama Trimo (yang samasekali tidak dikenalnya) atas dasar suka sama suka. Polisi menyiksanya dengan pukulan, setrum listrik dan intimidasi tuduhan anggota Gerwani PKI.
Ketika versi ini gagal dalam penyodoran agar diyakini masyarakat dalam opini publik yang tercipta, polisi melahirkan versi baru, bahwa memang pemerkosaan terjadi oleh sekelompok pemuda sesuai visum et repertum. Tapi, pelakunya bukanlah pemuda para keturunan ningrat dan putera perwira pahlawan revolusi, melainkan sekelompok pemuda berandal dari kalangan rakyat jelata biasa. Seolah-olah hanya kalangan rakyat jelata sajalah pemegang hak paten gelar keberandalan. Begitu canggihkah sudah para pemuda kalangan bawah dan jelata itu, yang dalam operasinya menggunakan mobil dan obat bius?
Sangat disayangkan bahwa waktu itu, beberapa kali Jenderal Hoegeng ikut tergelincir menyampaikan beberapa ucapan yang terasa membela kepentingan kalangan atas. Mungkin ia ditekan?
Peristiwa sebenarnya dari kasus Sum Kuning itu tidak pernah berhasil betul-betul tergali kebenarannya. Versi mana yang benar? Maka, semuanya lalu berangsur tenggelam ditelan waktu.
Dalam peristiwa Robby Cahyadi alias Sie Cia Ie, Jenderal Hoegeng betul-betul dibentur. Ketika ada ungkapan bahwa Cendana terlibat dalam penyelundupan mobil mewah dengan menggunakan pesawat angkut milik Angkatan Udara lewat Halim Perdanakusuma, tak lama kemudian Hoegeng dicopot Soeharto dari jabatan Panglima Kepolisian.
Semestinya ia dibela oleh masyarakat, tetapi Soeharto cukup cerdik dengan mencopotnya dengan alasan lain yakni regenerasi (padahal ia diganti oleh perwira lain yang lebih tua). Bukan karena menindaki penyelundupan.
Ada sedikit pers kritis yang membelanya. Tapi setahu saya banyak pula kalangan kritis lainnya waktu itu, terutama mahasiswa, tidaklah terlalu bernafsu membelanya. Mungkin karena adanya kekecewaan terhadap dirinya dalam Peristiwa 6 Oktober 1970 dan kasus Sum Kuning. Ditambah lagi, waktu itu ia mengeluarkan kebijakan kewajiban penggunaan helm bagi pengendara motor, justru di saat banyak kalangan menengah bawah merasa bahwa keharusan memakai (berarti membeli) helm adalah masih berat secara ekonomis. Lagipula, kebijakan tersebut diterapkan dengan cara-cara yang kurang persuasif dan tanpa argumentasi yang dapat diterima.
Dan celakanya bersamaan dengan itu terungkap pula adanya ‘keikutsertaan’ sejumlah petinggi kepolisian di bawah Hoegeng Iman Santoso dalam bisnis perdagangan helm. Selain itu, secara umum orang juga melihat bahwa seberapa baik dan jujurnya Hoegeng, ia tak berhasil mengubah banyak wajah, citra dan perilaku kalangan kepolisian dalam penegakan hukum dan keadilan.
Salah satu contoh yang mewakili bagaimana sebenarnya pola perilaku polisi dan kalangan penegak hukum saat itu adalah kasus Gadis Ismarjati. Ismarjati adalah seorang mahasiswa IKIP Bandung. Suatu hari di bulan Oktober 1971 di sekitar masa-masa akhir Jenderal Hoegeng di kepolisian, gadis ini ditabrak oleh kendaraan seorang pemuda peserta Rally Pariwisata Jawa Barat, bernama Edward Panggabean putera bos PT Piola agen mobil VW di Indonesia.
Dalam suatu situasi yang betul-betul tidak manusiawi, Edward dan seorang temannya hanya turun untuk menyingkirkan tubuh Ismarjati yang terluka parah (dari bawah mobilnya) lalu berangkat lagi meneruskan rally. Polisi bukannya sibuk untuk menyelidiki dan mencari saksi peristiwa, tetapi lebih mengutamakan menjadi perantara agar terjadi perdamaian antara penabrak yang kaya dengan keluarga korban (yang kemudian tewas karena terlambat mendapat pertolongan pertama setelah kecelakaan).
Di pengadilan pun, terjadi bahwa jaksa menuntut ringan dengan hukuman percobaan dan mendapat vonis hakim yang tak kalah ringannya. Karena emosi, ibunda gadis Ismarjati menghunus gunting dan menyerang hakim lalu jaksa. Para pejabat ramai-ramai bersuara menyesalkan perbuatan Nyonya Trees ibunda Ismarjati. Fokus masalah pun lalu berbelok.
The good tak berarti?
Dengan menulis ini semua, saya tidak bermaksud mengecilkan ketokohan dan segala kebaikan langka Jenderal Hoegeng Iman Santoso. Sebuah mingguan yang ikut saya asuh, tahun 1967 hingga tahun 1974, adalah salah satu media pers yang kala itu sangat mengapresiasi nilai lebih beliau dan memberi tempat yang layak sejak awal beliau diangkat menjadi pimpinan baru kepolisian.
Ucapannya “saya opas yang ditugaskan memimpin” dan janjinya “manakala satu saat yang tidak saya ingini…. dikatakan menyeleweng, tentu saya akan meninggalkan jabatan ini” sangat mengesankan dan sempat menjadi referensi spirit bagi sejumlah kalangan gerakan kritis pada masa itu.
Secara sederhana tulisan ini hanya ingin menunjukkan betapa buruk kekuasaan dijalankan selama ini – dari waktu ke waktu, hingga kini – dan ternyata sanggup membuat semua “the good man” tak berarti apa-apa. Dan dalam tulisan ini tak ada pembandingan dengan situasi Polri saat ini, karena para pembaca memiliki sendiri pengetahuan-pengetahuan tertentu tentang institusi penegakan hukum itu dan melihat sendiri betapa sejumlah kekeliruan klasik yang berlanjut.
Selama kita belum berhasil menegakkan demokrasi dengan baik, akan tetaplah kekuasaan negara yang terbentuk dari waktu ke waktu senantiasa berkecenderungan totalistik, koruptif dan mungkin kembali sama otoriternya dengan yang terjadi di masa-masa lampau. Wujudnya mungkin saja berupa kekuasaan militer otoriter. Tak kalah mungkin, berupa kekuasaan sipil otoriter. Bukankah kita telah mengalami kedua jenis kekuasaan seperti itu? Segala keburukan seakan telah masuk ke dalam perspektif keabadian di Indonesia ini.
Dan terakhir, saya ingin mengutip pertanyaan dari seorang teman, Parakitri Tahi Simbolon, yang tak sanggup saya jawab “kenapa yang jahat selalu menang terhadap yang baik?” Padahal, mayoritas rakyat di negara ini berke-Tuhan-an dan agama memastikan “yang benar akan mengalahkan yang jahat”.
sumber: tempatberbagi.blogspot.com
Selengkapnya...
Makin Banyak Gadis Israel yang Pilih Dipersunting Pemuda Palestina
REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM - Keluarga blesteran Palestina-Israel kini menjadi sasaran tembak baru Israel. Baru-baru ini, kelompok Yahudi nasionalis yang fanatik, menggelar aksi demonstrasi di jalanan menentang pernikahan campuran ini. Jumlah gadis Yahudi yang memilih suami dari kalangan Palestina makin banyak jumlahnya di wilayah mereka.
Dalam unjuk rasa di Bat Yam, mereka membawa aneka poster berisi penentangan kawin campuran ini. "Gadis Yahudi Hanyalah untuk orang Yahudi", demikian antara lain bunyi poster itu.
Pasangan Yahudi-Palestina memang tidak umum di Israel. Namun jumlah mereka kini terus bertambah, umumnya dari mereka yang berasal dari latar belakang liberal.
Rona, seorang wanita dari kalangan profesional Yahudi yang berusia awal tiga puluhan, mengaku tak ada yang salah dalam berhubungan dengan pemuda Palestina. Wanita yang minta namanya disamarkan ini telah menjalin hubungannya dengan seorang pria Palestina selama hampir empat tahun.
Sementara orangtuanya tahu dan telah bertemu pacar Rona, Rona mengatakan bahwa dia berada pada titik di mana dia adalah "aktif berbohong" ke seluruh keluarganya.
"Saya tidak tahu bagaimana mengartikulasikan reaksi mereka," kata Rona. "Saya berpikir bahwa bibi dan paman saya tahu bahwa ada seseorang ... dan mereka pasti tahu bahwa dia Arab. Mengenalkan mereka pada keluarga bagi mereka sama dengan membawa pulang pembunuh."
Menurutnya, bagi keluarga Yahudi, lebih baik membawa pulang pecundang Yahudi ketimbang pemuda Arab.
Sebaliknya, Rona mengatakan bahwa tidak merasa ada rasisme berasal dari keluarga pacarnya. Tapi, karena situasi politik, ada saat-saat ia merasa kesenjangan di antara mereka.
Meskipun nasionalis religius Israel mulai berteriak-teriak menentang saat ini, sejatinya kawin campur Arab-Yahudi sudah berlangsung lama. Iris Agmon, seorang profesor di departemen Timur Tengah di Ben Gurion University mengatakan dalam catatan pengadilan syariah Ottoman, wanita Yahudi boleh menikah dengan pemuda Muslim setelah sebelumnya dia menjadi mualaf. "Dan kecenderungannya, wanita Yahudi yang menikah dengan Arab dia akan berpindah agama menjadi Muslim," katanya.
Setelah pemerintahan Ottoman berakhir, mandat Inggris juga melegalkan pernikahan pasangan beda ras ini. . Deborah Bernstein, seorang profesor di departemen sosiologi dan antropologi Universitas Haifa mengatakan bahwa meskipun tidak ada dokumentasi sistematis atau bahkan diskusi tentang subjek ini, "Tapi jelas bahwa fenomena seperti ini memang ada".
Dia menemukan kisah keluarga kawin campur ini saat meneliti buku bahasa Ibrani tentang perempuan di Tel Aviv. Menurutnya, banyak dokumen-dokumen lain yang menunjukkan hubungan tersebut. "Bahkan, ada seorang wanita Yahudi yang memilih bercerai dengan suaminya untuk menikah dengan pria Arab," ujarnya.
Dalam kebanyakan kasus, Bernstein mengatakan, wanita Yahudi memeluk Islam sebelum menikahi pasangan Arab mereka. Dia percaya bahwa mayoritas dari pasangan itu meninggalkan Israel ketika Israel mendirikan negara pada tahun 1948.
Bernstein menambahkan bahwa masyarakat Yahudi sejak dulu sangat kuat menentang perkawinan campuran. Tapi, kadang-kadang, protes terhadap hubungan semacam berlari ke arah lain - meninggalkan dampak abadi pada generasi yang akan datang.
Cucu yang lahir dari setengah darah Palestina, misalnya, menurut hukum agama Yahudi ia bukan orang Yahudi. Itu sebabnya, banyak wanita Yahudi yang memilih merahasiakan identitas suaminya atau malah keluar dari keluarganya.
Karena tetap menjadi isu yang sangat sensitif bagi kedua komunitas, sejumlah pasangan Yahudi-Palestina menolak permintaan wartawan Al Jazeera untuk sebuah wawancara. Beberapa begitu khawatir tentang reaksi keluarga, mereka tidak memberitahu orangtua mereka tentang pasangan mereka.
Selengkapnya...
Rabu, 23 Maret 2011
Nasib Wanita Di Bawah Taliban: Kebenaran Yang Tak Terungkap
Nasib Wanita Di Bawah Taliban : Kebenaran Yang Tak Terungkap
“Berdasarkan sebuah survey Komite Swedia untuk Afghanistan (SCA), 80% sekolah untuk anak perempuan yg berlokasi di pedesaan Afghanistan dan dikuasai Taliban tetap beroperasi. Pia Karlsson, penasehat pendidikan dari SCA, mengatakan 85% anak perempuan masih bersekolah. DI Propinsi Kunduz, yang dikuasai Taliban, 122 sekolah untuk anak perempuan beroperasi, dengan 390 guru wanita yang terdaftar!”
Taliban adalah target utama dalam serangan media Anti-Islam,
Semua wanita (feminis barat) yang mengkritik burqa (cadar), diam saja ketika 2 juta rakyat afghan tewas karena bom Russia, mereka diam ketika 500.000 rakyat Afghan cacat karena ranjau, dan diam saja ketika ribuan perempuan diperkosa sebelum Taliban berkuasa
Jendral Hamid yang hidup beberapa tahun dibawah kekuasaan Taliban, berkata:
“Tidak ada kampanye yang ditujukan untuk memukuli wanita, dan tidak ada pelarangan pendidikan untuk wanita. Hanya pengetatan pendidikan bersama.”
Ada banyak kebohongan pada website-website “terhormat” tentang “penderitaan” wanita Afghan, dimana tidak ada tanggal, nama, tempat atau bentuk apapun yang bisa diverifikasi. Hamid gul berkata dia selalu melihat lebih banyak wanita di jalan-jalan dan pasar dari pada pria.
Wanita Afghan yang protes di barat berasal dari Faksi Khalq dan parcham yang Komunis. Mereka tidak mewakili sebagian besar masyarakat Afghan.
Taliban mengawasi ekstra ketat pada wanita-wanita komunis ini untuk memastikan mereka tidak menyebabkan perselisihan dan masalah. Wanita hanya harus menggunakan burqa dijalanan, sedang di rumah mereka bebas berpakaian yang meeka mau. Munur, seorang perawat berkata: wanita di Rumah Sakit jarang menggunakan burqa bahkan jilbab jika tidak ada pria disana.
Berdasarkan sebuah survey Komite Swedia untuk Afghanistan (SCA), 80% sekolah untuk anak perempuan yg berlokasi di pedesaan Afghanistan dan dikuasai Taliban tetap beroperasi. Pia Karlsson, penasehat pendidikan dari SCA, mengatakan 85% anak perempuan masih bersekolah. DI Propinsi Kunduz, yang dikuasai Taliban, 122 sekolah untuk anak perempuan beroperasi, dengan 390 guru wanita yang terdaftar!
Sebelum Taliban berkuasa, hanya ada 350 tempat tidur untuk wanita di Rumah Sakit di Kabul. Pada Agustus 2001, ada 950 tempat tidur untuk wanita di Rumah Sakit khusus wanita di Kabul. Beberapa Rumah Sakit khusus wanita adalah RS Rabia Balkhi, RS Malali, RS Khair Khana, RS Indira Ghandi, RS Atta Turk, Pusat Kesehatan Bulan Sabit Merah Kuwait dan Klinik Kesehatan Penyakit Menular! Ada juga 32 klinik Wanita dan Anak.
Sebagai tambahan, wanita menerima layanan di ICRC dan Sanday Gal Orthopaedic Centres. Pada semua rumah sakit dan klinik hanya dokter dan perawat wanita yang bekerja melayani kesehatan.
Tetapi the Sun, Daily Express, New York Times, dan semua wartawan tidak pernah melaporkan hal ini, begitu juga dengan BBC, CNN, Fox News, dll. Ini adalah bagian dari kampanye dusta agar masyarakat dunia menentang Taliban.
Mereka berkata bahwa wanita tidak dapat bekerja, wanita tidak boleh keluar rumah, bersekolah, atau bahkan ke Rumah Sakit, semua fakta-fakta ini membuktikan sebaliknya.
Terjemahan dari: worldofislam
dinukil dari altawbah.net Selengkapnya...
[GAMBAR] Mobil Karavan Super Mewah
Di benak saya, jika orang menggunakan caravan, terutama para bule, maka orang tersebut adalah orang dari golongan tidak mampu, terutama tidak mampu membeli sebuah rumah. Tapi anggapan seperti ini tampaknya menjadi patah setelah melihat gambar caravan super mewah yang ada di bawah ini.
Ukuran mobilnya saja sudah luar biasa gede, dan dari luar, keliatan lampunya itu menghabiskan mungkin puluhan ribu watt listrik dan lampu. Setelah tengok ke dalam mobil tersebut, kita semakin diyakinkan bahwa memang luar biasa mobil karavan ini. Harganya bisa jutaan dollar, atau bahkan lebih. Nah, paradigma pemakai karavan adalah orang kere terbantahkan juga:
sumber : speedytown.com
Selengkapnya...
Hebatnya Huruf T
Tatkala Temperatur Terik Terbakar Terus, Tukang Tempe Tetap Tabah,
"Tempe-tempe" , Teriaknya.
Ternyata Teriakan Tukang Tempe Tadi Terdengar Tukang Tahu,
Terpaksa Teriakannya Tambah Tinggi, "Tahu…Tahu. ..Tahu… !"
"Tempenya Terbaik, Tempenya Terenak, Tempenya Terkenal!!", Timpal Tukang Tempe.
Tukang Tahu Tidak Terima, "Tempenya Tengik, Tempenya Tawar, Tempenya Terjelek…. !"
Tukang Tempe Tertegun, Terhenyak, "Teplakkk… !" Tamparannya Tepat Terkena Tukang Tahu.
Tapi Tukang Tahu Tidak Terkalahkan, Tendangannya Tepat Terkena Tulang Tungkai Tukang Tempe.
Tukang Tempe Terjengkang Tumbang! Tapi Terus Tegak, Tatapannya Terhunus Tajam Terhadap Tukang Tahu.
Tetapi, Tukang Tahu Tidak Terpengaruh Tatapan Tajam Tukang Tempe Tersebut, "Tidak Takut!!" Tantang Tukang Tahu. Tidak Ternyana Tangan Tukang Tempe Terkepal, Tinjunya Terarah, Terus Tonjokkannya Tepat Terkena Tukang Tahu, Tak Terelakkan! Tujuh Tempat Terkena Tinjunya,
Tonjokan Terakhir Tepat Terkena Telak. Tukang Tahu Terjerembab. "Tolong.. Tolong.. Tolong..!", Teriaknya Terdengar Tinggi.
Tanpa Tunda Tempo, Tukang Tempe Teruskan Teriakannya, " Tempe .. Tempe .. Tempe..Tapi Terus Terdengar Tembakan..Tukang Tempepun Tertembak Tentara Teroris..Teretetetetetetetetetetetetetetetetet!!! Tukang Tempe Terkapar Tertembak..Tukang Tahupun Tertawa Terbahakbahak...Teletai Teritanya..Tapek Tauuuuuuuuukkkkkkkkk!!
Selengkapnya...
Selasa, 22 Maret 2011
Buku Manual Sex tertua di bumi diciptakan oleh makhluk luar angkasa?
Buku Manual Sex ternyata sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu di Negeri Cina semasa pemerintahan Kaisar Kuning Huang-Ti yang legendaris (2697-2598 B.C.).
Huang-Ti dikenal sebagai pendiri Negeri Cina dan di bawah pemerintahannya pertanian dan industri sutra berkembang sangat pesat. Selain itu Huang-Ti memiliki 3 orang penasihat sex wanita yaitu : Gadis Daratan (Su-nui), Gadis Misteri (Shuen-nui), dan Gadis Panen (Tsai-nui), serta seorang dokter sex lelaki, Pong Tsu. Percakapan mereka (pertanyaan dan jawaban) dikumpulkan dalam sebuah buku yang berjudul Su-Nui Ching. Buku ini telah menjadi kitab suci sex dan petunjuk kesehatan bagi banyak generasi setelahnya.
Kaisar Huang-Ti juga dikenal sebagai penemu cara membuat baju, kapal, kendaraan, rumah, istana, dll. Selain itu di masa pemerintahannya juga ditemukan berbagai instrumen musik, sistem kalender, perhitungan matematika, karakter huruf Cina.
Huang-Ti : The Sons of Heaven
Catatan kuno Cina menyebutkan Huang-Ti sebagai seseorang yang menakjubkan, bijaksana dan peramah, "The Sons of Heaven" (istilah ini kemudian dipakai juga sebagai gelar kaisar-kaisar Cina generasi selanjutnya), telah melakukan banyak hal untuk penghuni lembah sungai Huang He. Sebelum kehadirannya di bumi, didahului oleh fenomena di angkasa yang familiar, sebagaimana kemunculan makhluk/benda-benda yang dipercaya sebagai makhluk luar angkasa, yaitu pancaran sinar dari bintang Chi dan rasi bintang Ursa Mayor.
Agama Pra-Buddha Tibet yang sangat kuno menyebutkan bagaimana "teman kebaikan" ini muncul di bumi : "....telur, diciptakan dengan kekuatan magis dari Dewa Sa dan Bal, keluar akibat beratnya sendiri dari dada takdir di langit yang kosong. Kulitnya menjadi baju baja untuk bertahan....selubung dalam menjadi benteng bagi siapa yang di dalamnya.... Dari pusat telur muncul sesosok manusia, pemilik kekuatan magis..."
Dari semua kaisar Cina yang memakai gelar "Sons of Heaven", Huang-Ti lah yang meninggalkan jejak terbanyak dalam mitologi Cina. Dialah yang pertama kali muncul di lembah Sungai Huang He.
Huang-Ti dan Ciptaan-ciptaannya
Huang-Ti sangatlah berbeda dengan semua pahlawan-pahlawan kuno lainnya. Dia tidak memberikan penerangan pada orang-orang, dia tidak membutuhkan pemujaan. Huang-Ti dan pembantu-pembantunya adalah makhluk yang sangat rasional. Tetapi mereka juga mengajarkan banyak hal pada orang-orang, seperti metode kesehatan tusuk jarum, dan ilmu-ilmu lainnya. Meskipun begitu, hal yang paling penting bagi mereka adalah urusan mereka sendiri. Dan kebanyakan mereka berurusan dengan penciptaan peralatan2 yang sangat kompleks dan tidak dimengerti (oleh manusia jaman sekarang).
12 Cermin Raksasa
Mr. Krapiva, seorang peneliti Ukrainia dalam bidang fenomena ganjil, dalam bukunya UFOs: A Hovering Enigma of History (Odessa, 1991), menyebutkan Huang-Ti telah menciptakan 12 cermin raksasa dengan sifat yang tidak diketahui, yang digunakan untuk "mengikuti bulan". Untuk apakah Huang-Ti "mengikuti bulan" ?
Tripod-tripod
Selain itu Huang-Ti juga menciptakan tripod-tripod yang ajaib yang diduga digunakan untuk komunikasi jarak jauh karena lokasi-lokasinya yang dipilih menunjuk ke bintang Syuan Yuan. Dari bintang itulah diceritakan oleh catatan-catatan kuno Cina darimana Huang-Ti berasal. Bintang ini adalah bintang Regulus pada Rasi bintang Leo. Keistimeaan tripod-tripod ini adalah kemampuannya untuk menyimpan pengetahuan dan data, mengetahui tanda-tanda baik dan tidak baik, mengetahui sesuatu yang masih ada dan yang sudah hilang, dapat berdiam diri, dapat berjalan-jalan, dapat menjadi berat atau ringan (dengan memanipulasi gaya gravitasi?).
Kalau ada yang belum tahu, bentuk tripod yah seperti ini.
Bintang Alpha Leo (Regulus) yang bersinar terang di malam hari
Mesin Chi Yuan (robot?)
Huang-Ti dan pembantu-pembantunya bekerja untuk membangun wilayah Cina bagian utara, sementara daerah Cina selatan diceritakan dibangun oleh entitas dengan sifat-sifat yang sulit dipahami, apakah mereka makhluk hidup, mesin yang bekerja otomatis atau mesin yang dikontrol makhluk hidup?
Sumber-sumber kuno menyebut mereka dengan nama "Chi Yu dan saudara2 laki2nya". Chi Yu diceritakan memiliki 4 mata dan 6 lengan. Yang paling aneh adalah kepalanya, terbuat dari tembaga dan dahinya dari suatu jenis logam, serta trident sebagai pengganti telinganya. Menurut legenda lokal, kepalanya dipotong dari badannya dan dikubur secara terpisah, bertahun-tahun kemudian kuburan kepalanya mengeluarkan panas dan kadang-kadang uap panas kemerahan menyerupai asap keluar dari kuburan, dan penduduk lokal menyembahnya (Five Books of Huang-Ti).
Chi Yu dapat berjalan di medan yang terjal dan dapat terbang. Dia menyukai makanan berupa " batu dan pasir" untuk memperoleh energi. Apakah batu dan pasir ini memacam bijih tambang seperi batubara?
Inikah batu bara makanan robot Chi Yu?
Naga Chang Huan (pesawat ruang angkasa dengan teori relativitas?)
Sumber-sumber Tao menyatakan bahwa 100 tahun setelah memerintah Huang-Ti kembali ke bintang tempat asalnya, bintang Syuan Yuan, bintang yang sama yang ditunjuk oleh tripod-tripod. Lukisan kuno Cina menunjukkan bintang Syuan Yuan sebagai konstelasi bintang Leo dengan bintangnya yang paling terang yaitu Alpha Leo, Regulus. Penelitian modern menunjukkan pada sistem bintang regulus tersebut ditemukan sumber gelombang radio dengan pita gelombang yang serupa dengan yang dipancarkan oleh bumi.
Selain itu kendaraan Huang-Ti digambarkan juga sebagai halilintar, dengan drum-drum yang panjang, masing-masing drum dibagi menjadi 4 bagian. Salah seorang pembantu Huang-Ti disebutkan sebagai Pangeran Guntur (navigator atau pilot?). Huang-Ti dapat menjelajah angkasa dengan kecepatan yang sangat tinggi menggunakan kendaraannya.
Dia memiliki naga (kendaraan?) yang bernama Chang Huan, yang dapat mengantarnya ke matahari. Catatan-catatan kuno menyebutkan kendaraan-kendaraan ini berasal dari tempat di mana matahari-matahari dilahirkan dan usianya sangat tua (lebih dari 3000 tahun lalu). Diceritakan juga kecepatannya yang sangat tinggi menimbulkan efek perubahan waktu dan menunda penuaan makhluk di dalamnya (teori relativitas waktu sudah ada pada jaman Huang-Ti !!!). Biografi Huang-Ti menyebukan Chang Huan dapat menempuh jarak yang sangat jauh per harinya dan orang di dalamnya dapat mencapai umur 2000 tahun (relativitas waktu lagi !!!)
Bagi orang mesir kuno, Rasi bintang Leo merupakan rumah matahari, tempat munculnya matahari setelah diciptakan.
Rasi bintang Leo
Teori Relatifitas menyebutkan bahwa dua pengamat yang bergerak relatif terhadap masing-masing akan mendapatkan waktu dan interval ruang yang berbeda untuk kejadian yang sama, namun isi hukum fisika akan terlihat sama oleh keduanya. Jadi bila seseorang bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi dia akan terlihat menempuh waktu yang lama dari sisi pengamat yang diam sedangkan bagi orang yang bergerak dia merasa menempuh waktu yang pendek.
Jadi menurut anda semua, Huang-Ti itu manusia atau alien?
salah satu gambar mukanya Huang-Ti
Selengkapnya...
Mengapa Kita Mendukung Invasi NATO ke Libya?
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Allahumma inna nas’alukal ‘afiyah fid dunya wal akhirah. Amin ya Rahiim.
Sangat sulit dipahami, bagaimana mungkin banyak Muslim hari ini mendukung INVASI Amerika Cs ke Libya. Baik itu ulama, ustadz, pengamat, pemerhati, jurnalis, dan sebagainya. Bagaimana mungkin akal kita bisa membenarkan invasi ke Libya itu? Sesempit itukah wawasan kita? Sependek itukah nalar sejarah kita? Tidakkah kita mau belajar dari penderitaan bangsa Irak dan Afghanistan, pasca invasi Amerika Cs tahun 2003 dan 2001 lalu?
Alasan yang dipakai para AGRESSOR untuk menghujani Libya dengan rudal-rudal adalah: “Demi menyelamatkan warga Benghazi yang anti Qaddafi dari serangan brutalnya yang telah menewaskan manusia sampai 6000 orang lebih.“ Dengan alasan ini lalu kita membenarkan serangan udara negara-negara syaitan seperti Amerika, Inggris, Perancis, Italia, Kanada, dll.
Apakah Kalian Mendukung Mereka Menghisap Darah Kaum Muslimin?
Mula-mula harus diklarifikasi dulu, benarkah korban yang jatuh dari pihak demonstran anti Qaddafi sampai 6000 jiwa lebih? Laporan ini berdasarkan pantauan TV Aljazeera, lembaga HAM Libya, dan lembaga HAM internasional. Sedangkan, korban menurut versi Pemerintah Libya sendiri tidak pernah dilihat. Setidaknya, kita harus melihat laporan kalangan Islam independen, yang tidak terlibat dalam pertikaian politik di Libya. Kalau Aljazeera kan jelas-jelas sudah terlibat dalam revolusi dunia Arab saat ini, malah TV ini merupakan PROVOKATOR paling sengit.
Cobalah berpikir logis. Selama terjadi bentrok di Libya, pernahkah kita melihat mayat-mayat bergelimpangan dalam jumlah besar? Pernahkah kita lihat ke rumah-rumah sakit, disana ada ribuan korban jiwa? Pernahkah kita lihat ada pekuburan-pekuburan massal untuk mengubur jenazah yang ribuan orang itu? Pernahkah kita lihat ada gambar-gambar mayat bertumpuk-tumpuk di Libya saat ini? Kalau ada semua itu, saya yakin rakyat Libya yang semula pro Qaddafi, mereka akan berbalik menyerang Qaddafi. Sebab fitrahnya manusia, tidak suka melihat kekejaman.
Bukannya kita mendukung kekejaman Qaddafi. Tidak sama sekali. Tetapi jangan sampai kita zhalim dengan menuduhkan sesuatu yang memang tidak ada realitasnya. Kekejaman Qaddafi kepada demonstran ya jelas harus dihentikan. Bukan seperti itu cara yang seharusnya dilakukan. Baik Qaddafi maupun pasukan NATO, haram berbuat kezhaliman.
Sekarang masalahnya, bagaimana bisa kita menolak kekejaman Qaddafi, sementara kita membenarkan kekejaman serangan NATO terhadap target-target sasaran sipil di Libya? Apakah kalau yang menyerang itu Qaddafi, ia dilarang; tetapi kalau NATO, ia dibenarkan? Itukah yang namanya keadilan?
Seandainya NATO benar-benar adil –sedangkan syaitan tak ada yang bersikap adil– seharusnya mereka segera menghajar Israel dengan serangan ribuan ton rudal. Karena kita tahu betapa kejamnya Israel saat menyerang warga Ghaza pada 2008 lalu. Begitu pula betapa kejinya bangsa itu saat merampok kapal Mavi Marmara dan membunuhi puluhan manusia di dalamnya. Mengapa kita tidak meminta NATO menghajar Israel dengan segala kekejiannya itu?
Apakah seorang Muslim pantas meminta orang kafir membunuhi sesama Muslim (warga Libya), sementara dia tidak pernah meminta orang kafir itu membalas kekejaman Yahudi Israel? Siapapun yang merestui pembunuhan kaum Muslimin di Libya saat ini, dengan meminta bantuan tangan-tangan keji kaum kuffar, mereka bisa jatuh dalam kekufuran. Berhati-hatilah wahai kaum Muslimin.
Mungkin Anda akan membantah, “Tapi kan Qaddafi sudah kejam, sudah biadab, sudah membunuhi ribuan orang Muslim? Dia harus dihentikan bagaimanapun caranya, berapapun harganya?”
Demi Allah, kekejaman Qaddafi –jika benar demikian adanya– tidak bisa dibenarkan dalam Syariat Islam. Dalam menyikapi pertikaian politik antar sesama Muslim (Pemerintah Qaddafi dan demonstran anti Qaddafi) seharusnya ditempuh jalan damai, jalan perundingan, dan kompromi. Bukan saling membunuh. Nabi Saw mengatakan, kalau dua orang Muslim berhadapan, keduanya sama-sama menghunus pedang, lalu salah satu darinya mati; maka keduanya masuk neraka. Yang terbunuh pun masuk neraka, sebab dia sudah ada niat membunuh kawannya.
Cara terbaik mengatasi pertikaian antar sesama Muslim adalah JALAN DAMAI, bukan saling serang dan membunuh. Dan lebih keji lagi, kalau untuk urusan saling membunuh itu, kaum Muslimin meminta bantuan orang kafir –laknat Allah atas mereka–. Wong, saling serang antar Muslim saja haram, apalagi meminta bantun kuffar untuk menyerang Ummat Islam lainnya. Ini adalah perbuatan terkutuk yang bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam.
Andaikan Qaddafi telah berbuat kejam dengan membunuhi ribuan Muslim. Tetap saja solusinya bukan dengan mendatangkan kekuatan kuffar untuk menghancurkan seluruh negara Libya dan rakyatnya. Jangan sampai, hanya demi mengusir tikus yang masuk rumah, kita menyewa meriam milik orang kuffar. Nanti, bukan hanya tikus itu yang terbakar, tetapi seluruh rumah akan menjadi hancur berkeping-keping.
Cobalah ingat bagaimana latar-belakang perang Afghanistan dan perang Irak! Alasan perang Afghan, adalah untuk menghajar Usamah bin Ladin dan Al Qa’idah. Tetapi yang dihancurkan oleh NATO adalah seluruh negara Afghan dan rakyatnya, sementara Al Qa’idah sampai sekarang masih terus eksis. Alasan perang Irak, adalah untuk menghajar Saddam yang memiliki senjata pemusnah massal. Ternyata kemudian terbukti, alasan itu bohong belaka. Tetapi bangsa Irak sudah remuk-redam dihajar ribuan ton rudal NATO. Bahkan kini Irak lebih didominasi oleh sekte Syi’ah Rafidhah. Wal ‘iyadzubillah.
Kalau masalah kekejaman, Qaddafi bukan satu-satunya penguasa kejam. Coba hitung berapa ribu manusia yang telah tewas di Afghanistan dan Irak! Sebagian menyebut sudah jutaan. Lalu hitung berapa korban Muslim di Palestina akibat kekejaman Israel! Lalu hitung kekejaman di Somalia, di Rwanda, di Chechnya, di Bosnia, bahkan di Ambon, Maluku, Sampit, Sambas, dan lainnya. Ada berapa ribu manusia yang “disate” di tempat-tempat itu? Lalu apakah NATO segera bergerak cepat untuk menghancurkan pihak-pihak pembantai di tempat-tempat itu?
Kita masih ingat bagaimana kekejaman regim militer di Aljazair ketika merampas kemenangan FIS pada tahun 1991-1992 lalu. Ketika itu regim militer tersebut membunuh 50.000 lebih aktivis Islam, atas dukungan negara syaitan Perancis. Apa kita lupa dengan fakta sejarah itu? Lalu dimana pembelaan NATO terhadap FIS? Padahal FIS memenangkan pemilu secara demokratis? Mengapa penguasa militer Aljazair tidak dihajar oleh NATO dan negara sampah seperti Amerika, Inggris, Kanada, dan sejenisnya? Dimana pembelaan mereka terhadap nasib 50.000 aktivis Islam di Aljazair?
Dan yang paling konyol lagi, ialah alasan: “Menciptakan demokrasi di Libya.” Ini adalah alasan yang paling TOLOL yang bisa dikemukakan. Demi melaksanakan demokrasi, kita menghalalkan invasi negara-negara kuffar –semoga Allah mengutuk mereka dan menghancurkan ekonomi mereka–.
Bagaimana mungkin negara-negara itu ingin memaksakan demokrasi dengan bahasa “rudal dan bom”? Ini adalah KEMUNAFIKAN yang sangat telanjang. Mungkinkah bisa terjadi demokrasi dengan bahasa rudal? Sangat sulit dimengerti. Apakah artinya demokrasi jika menghalalkan agressi, invasi, dan serangan rudal-rudal? Disebut demokrasi karena disana tidak digunakan cara-cara kekerasan. Kalau memakai cara kekerasan, yang terjadi bukan demokrasi, tetapi demokrasi berdarah. Lihatlah di Afghanistan, disana Amerika berusaha mendemokrasikan bangsa Afghan tetapi dengan memakai rudal. Akibatnya, rakyat Afghan merespon ajakan Amerika itu dengan serangan-serangan bom manusia, sampai saat ini. Demokrasi darah, ya hasilnya akan dibayar dengan darah pula.
Satu hal yang harus disadari. Andaikan nanti Qaddafi berhasil dihancurkan oleh pasukan NATO, lalu diganti tokoh lain yang lebih demokratis. Pertanyaannya, apakah setelah itu NATO akan pulang ke rumah masing-masing secara damai dan penuh ikhlas? Jangan bodoh kawan! Mereka sudah keluar uang banyak untuk menjatuhkan Qaddafi. Mereka pasti akan meminta BAYARAN atas uang yang sudah mereka keluarkan untuk aksi militer itu. Sebagai catatan, harga 1 unit rudal Tomahawk saja bisa mencapai Rp. 5 miliar sampai Rp. 9 miliar.
Semua biaya-biaya itu pasti akan dimintakan agar diganti oleh negara Libya. Kalau bukan dibayar secara cash, bisa dikonversi dalam bentuk hutang negara. Atau dialihkan dalam bentuk penguasaan ladang-ladang minyak di Libya. Mana ada perang yang cuma-cuma, kawan? Jangan bodoh dan terlalu lugu. Negara-negara agressor seringkali memanfaatkan perang semacam itu untuk mendapat penghasilan ekonomi besar. Itulah yang disebut sebagai “jualan amunisi berkuah darah“.
Sehebat apapun konflik di tengah kaum Muslimin, solusinya bukan dengan meminta bantuan pasukan kuffar yang terkenal haus darah dan zhalim itu. Konflik di antara kaum Muslimin seharusnya diselesaikan dengan ISHLAH. Al Qur’an mengajarkan agar kita menempuh jalan damai ketika menyelesaikan sengketa suami-isteri. Bila konflik sudah serius, kita bisa mengambil, “Hakaman min ahlihi wa hakaman min ahliha” (seorang penengah dari pihak suami, dan penengah dari pihak isteri). Cara demikian diutamakan, karena Islam menganut prinsip, “Was shulhu khair” (perdamaian atau ishlah itu lebih baik).
Kalau untuk konflik rumah-tangga diutamakan cara ishlah, apalagi konflik yang menyangkut darah, nyawa, harta, dan kehidupan kaum Muslimin dalam skala luas? Lalu dimana akal kita ketika kini menyetujui invasi Amerika Cs ke Libya? Itukah cara Islami yang diajarkan oleh Kitabullah dan As Sunnah? Sangat jauh, sangat jauh; seperti jauhnya langit dan bumi, serta jauhnya Barat dan Timur.
Cukuplah ayat berikut sebagai peringatan bagi kita semua:
“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).” (Terjemah Ali Imran: 28).
Cimahi, 22 Maret 2011.(Abinya Syakir).
sumber: eramuslim.com Selengkapnya...
Porto Alegre, kota nan nyaman
Bila anda mendengar nama Brazil mungkin yang akan terbayang adalah sepak bolanya, capuera, samba atau pantai dengan gadis-gadis cantiknya.
Anda pasti bertanya dimana letak Porto Alegre? adalah sebuah kota yang terletak di sebelah tenggara Brasil, sekitar 2.100 km dari ibukota Brasil, Brasilia. Penduduknya berjumlah 1.370.000 jiwa (2003). Berikut ini adalah foto-foto keindahan dan kenyamanan kota itu, terus-terang ane kepengen banget tinggal disitu..
Selengkapnya...