Rabu, 13 April 2011
Selayang pandang Mauritius
Republik Mauritius adalah sebuah negara kepulauan di barat daya Samudra Hindia, sekitar 900 km sebelah timur Madagaskar. Selain Pulau Mauritius, negara ini juga mencakup Kepulauan Cargados Carajos, Rodrigues dan Kepulauan Agalega. Mauritius termasuk dalam Kepulauan Mascarene, beserta Pulau Reunion milik Perancis 200 km sebelah barat daya Mauritius.
Pulau Mauritius ditemukan oleh bangsa Portugal tahun 1505, dan pertama kali dijajah oleh Belanda tahun 1638. Belanda menamakannya "Mauritius" untuk mengenang Pangeran Maurice dari Nassau. Perancis menguasai pulau itu sepanjang abad ke-18 lalu menamakannya Ile de France. Mauritius kemudian dikuasai oleh Britania Raya tahun 1810 dan dikembalikan ke nama semula.
Kemerdekaan diraih tahun 1968 dengan pemerintahan republik yang masuk dalam kumpulan Persemakmuran tahun 1992. Mauritius merupakan negara demokrasi yang relatif stabil dengan pemilihan umum reguler dan catatan hak asasi manusia yang baik. Aliran investasi asing ke Mauritus yang cukup banyak menjadikannya salah satu negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di Afrika.
Bersama dengan Reunion dan Rodrigues, Mauritius merupakan bagian dari Kepulauan Mascarene. Kepulauan ini terbentuk oleh ledakan vulkanis bawah laut ketika Lempeng Afrika bergerak menuju titik panas (hotspot) Reunion. Mauritius dan Rodrigues terbentuk 8-10 juta tahun lalu. Kedua gunung itu tidak lagi aktif dan titik panas tersebut sekarang berdiam di bawah Reunion. Pulau Mauritius sendiri terbentuk di sekeliling plato tengah, dengan puncak tertinggi Piton de la Riviere Noire (828 m). Di sekeliling plato, krater yang asli masih dapat dibedakan dari gunung-gunung lainnya
Cuaca tropis di Mauritius dipengaruhi oleh angin dari arah tenggara; musim dingin dari Mei-November dan musim panas dari November-Mei. Angin siklon biasanya terjadi selama November-April.
Ibu kota dan juga kota terbesarnya adalah Port Louis di bagian barat laut. Kota-kota penting lainnya adalah Curepipe, Vacoas, Phoenix, Quatre Bornes, Rose-Hill dan Beau-Bassin.
Port Louis, Ibukota Mauritius
Sejarah kolonial Mauritius yang beragam tercermin dalam kebudayaannya. Misalnya, masakan khas Mauritius merupakan campuran dari resep Belanda, Perancis, India dan Kreol.
Pada 1847, Mauritius menjadi negara kelima di dunia yang mengeluarkan perangko. Dua tipe perangko yang dikeluarkan waktu itu, yakni Red Penny dan Blue Penny, kemungkinan paling terkenal di dunia karena jarang ditemukan sehingga harganya mahal.
Ketika ditemukan, Pulau Mauritius merupakan habitat bagi spesies burung yang dulunya tidak diketahui. Bangsa Portugal menamakannya dodo (simpleton) karena dodo tidak kelihatan terlalu terang. Namun, pada akhir 1681, semua burung dodo telah dibunuh oleh penghuni pulau atau hewan peliharaan mereka. Burung dodo masih disuguhkan sebagai suporter lambang negara.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar